Senin, 10 Oktober 2011

Portofolio

Portofolio
Portofolio pada dasarnya masih belum banyak dikenal dalam bidang pendidikan. Namun, seiring dengan perkembangan model pembelajaran portofolio mulai banyak dibicarakan dan diterapkan. Portofolio mempunyai beberapa arti berdasarkan sudut pandang yang digunakan. Sisworini (2008) mendefinisikan bahwa portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek penilaian yang dipakai seseorang, kelompok, lembaga, atau organisasi yang bertujuan mendokumentasikan dan mengevaluasi perkembangan suatu proses.
Depag RI (dalam Maryamah, 2005:11) menjelaskan portofolio merupakan suatu pendekatan dalam pelaksanaan penilaian kinerja. Portofolio itu sendiri adalah suatu kumpulan atau berkas bahan pilihan yang dapat memberikan informasi bagi suatu penilaian kinerja yang objektif. Berkas tersebut berisi pekerjaan siswa, dokumen atau gambar yang menunjukkan apa yang dilakukan seseorang dalam lingkungan yang alamiah.
Maryamah (2005) menjelaskan bahwa portofolio adalah suatu kumpulan atau berkas hasil pekerjaan siswa yang dikumpulkan dalam waktu tertentu yang mengandung refleksi diri siswa. Namun berbeda dengan pengertian portofolio menurut Budimansyah.
Budimansyah (2008) membagi pengertian ini menjadi dua yaitu portofolio sebagai wujud fisik dan sebagai suatu proses sosial pedagogis. Sebagai wujud fisik adalah bundel, yakni kumpulan dokumentasi hasil pekerjaan siswa yang disimpan dalan satu bundel. Sedangkan sebagai proses sosial pedagogis portofolio berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Berdasarkan sifatnya portofolio dapat dikaitkan dengan pembelajaran dan penilaian. Jika disandingkan dengan konsep pembelajaran, portofolio dikenal dengan istilah
pembelajaran berbasis portofolio. Namun bila disandingkan dengan konsep penilaian dikenal dengan istilah penilaian berbasis portofolio.

  Landasan Pemikiran Pembelajaran Berbasis Portofolio
Sebagai suatu inovasi, model pembelajaran berbasis portofolio dilandasi dengan landasan pemikiran yang diungkapkan oleh Budimansyah (2008) sebagai berikut:

1 Landasan Empat Pilar Pendidikan, meliputi:
a         Learning to do, peserta didik harus diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungan fisik, sosial maupun budaya.
b        Learning to know, peserta didik harus mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya.
c         Learning to be, peserta didik harus mampu membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya.
Learning to live together, kesempatan berinteraksi dengan kelompok yang bervariasi akan membentuk kepribadiannya untuk memahami kemajemukan dan melahirkan sikap-sikap positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup.

0 komentar:

Posting Komentar